oleh

Vaksin COVID-19 Sinopharm disetujui Oleh WHO

Jenewa- Vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh perusahaan obat milik negara China, Sinopharm, pada Jumat (7/5) disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penggunaan darurat.

Vaksin tersebut telah diberikan kepada ratusan juta orang di China dan di tempat-tempat lain, dan merupakan vaksin pertama yang dikembangkan oleh negara non Barat yang mendapat dukungan dari WHO.

Ini juga pertama kalinya WHO memberikan persetujuan penggunaan darurat bagi vaksin China untuk penyakit menular apa pun.

Sebelumnya pada awal pekan ini, para ahli WHO secara terpisah menyatakan kekhawatiran tentang kualitas data yang diberikan perusahaan tentang efek samping.

Baca Juga  Polda Bali Cek Kesiapan Personel untuk Amankan Internasional BWF World Tour 2021

Daftar darurat WHO adalah sinyal bagi regulator nasional bahwa suatu produk aman dan efektif.

Daftar itu juga memungkinkan vaksin Sinopharm untuk dimasukkan dalam COVAX, program global untuk menyediakan vaksin terutama bagi negara-negara miskin, yang mengalami masalah pasokan.

“Ini memperluas daftar vaksin COVID-19 yang dapat dibeli COVAX, dan memberi kepercayaan pada negara-negara dalam mempercepat persetujuan peraturan mereka sendiri, serta untuk mengimpor dan mengelola vaksin,” ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Penasihat senior WHO Bruce Aylward mengatakan terserah pada Sinopharm untuk mengatakan berapa banyak dosis vaksin yang dapat diberikan perusahaan farmasi tersebut untuk program COVAX.

Baca Juga  Konjen RI Karachi temui Kamar Dagang dan Industri Pakistan

“Mereka berusaha untuk memberikan dukungan yang penting, dengan menyediakan sejumlah besar dosis (vaksin) sementara pada saat yang sama juga mencoba melayani penduduk China,” ujar Aylward.

Sebelumnya, WHO telah memberikan persetujuan darurat untuk vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Johnson & Johnson, dan Moderna.

Penyimpanan Mudah

Keputusan untuk menyetujui vaksin Sinopharm diambil oleh kelompok penasihat teknis WHO, yang bertemu sejak 26 April untuk meninjau data klinis terbaru dan praktik manufaktur.

“Persyaratan penyimpanannya yang mudah membuatnya sangat cocok untuk pengaturan sumber daya rendah,” demikian pernyataan WHO.

Baca Juga  KBRI Beijing Beri Dukungan Untuk Promosikan dan Fasilitasi UKM Indonesia di Shandong

Tedros mengatakan bahwa, setelah persetujuan tersebut, Kelompok Penasihat Strategis Ahli (SAGE) telah merekomendasikan bahwa orang dewasa di atas 18 tahun menerima dua dosis vaksin Sinopharm.

Berdasarkan semua bukti yang tersedia, WHO merekomendasikan vaksin bagi orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, dalam dua dosis dengan jarak jadwal pemberian tiga hingga empat minggu.

Vaksin itu, yang dikembangkan oleh Beijing Biological Products Institute –unit anak perusahaan Sinopharm China National Biotec Group, diperkirakan memiliki kemanjuran 79 persen untuk semua kelompok umur. (*/cr8)

sumber : babel.antaranews.com

News Feed