PATI – Pandemi Covid-19 berdampak pada peningkatan kemiskinan di Kabupaten Pati. Namun, angkanya masih di bawah angka kemiskinan nasional. Untuk menekan kemiskinan, seluruh OPD dikerahkan dalam pendampingan desa miskin.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Pati Saiful Arifin pada rapat replikasi satu perangkat daerah satu desa dampingan, program penanggulangan kemiskinan di Ruang Paringgitan Pendapa Kabupaten Pati, Senin (12/7/2021). Disampaikan, berdasarkan data, angka kemiskinan di Kabupaten Pati pada 2019 sudah menginjak satu digit, yakni 9,46 persen.
“Akan tetapi di tahun 2020, dengan adanya pandemi yang berdampak di semua sektor, mengurangi kekuatan ekonomi di masyarakat. Meskipun (kemiskinan) Kabupaten Pati ada di 10,08 persen, tapi masih di bawah angka nasional sebesar 10,19 persen,” jelas wabup.
Untuk itu, lanjutnya, pengentasan kemiskinan tetap menjadi salah satu prioritas yang harus dilaksanakan di Kabupaten Pati. Melalui program pendampingan satu OPD satu desa miskin, wabup berharap, dapat mengentaskan 48 desa miskin yang menjadi sasaran.
“Kalau dari sisi warna, memang kita Kabupaten Pati ini zona hijau. Namun meskipun demikian, kita masih perlu untuk meningkatkan kinerja dalam menekan angka kemiskinan. Saya berharap, pada seluruh OPD untuk dapat bahu-membahu, keroyokan. Tujuannya, agar sesegera mungkin angka kemiskinan di Kabupaten Pati turun, sesuai dengan harapan bersama,” lanjutnya. (*/cr1)
Sumber: jatengprov.go.id